Mereka sepasang adik dan kakak, dengan umur yang tidak terlalu jauh, hidup bagaikan anak kembar, gemar melakukan sesuatu bersama-sama, bermain hingga tidur pun di atas tikar yang sama. Saat dewasa pun, mereka memiliki perjalanan hidup yang hampir sama.
Adalah Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Mereka anak kedua dan ketiga Rasulullah Saw dan Khadijad binti Khuwailid.
Ruqayyah lahir dua puluh tahun sebelum Hijriyah, ia masuk Islam bersamaan dengan masuk Islamnya sang ibu, Khadijah.
Begitu juga dengan Ummu Kultsum, ia masuk Islam di hari yang sama dengan kakak dan ibunya.
Ruqayyah menikah dengan Utbah bin Abu Lahab sebelum masa kenabian. Saat Rasulullah diangkat menjadi Nabi, Abu Lahab–mertua Ruqayyah memusuhi Rasulullah dan dakwah Islam, lalu ia diceraikan tanpa alasan. Sama halnya dengan Ummu Kultsum yang juga menjadi menantu Abu Lahab, ia diceraikan suaminya–Utaibah bin Abu Lahab atas perintah sang mertua.
Setelah bercerai, Ruqayyah dinikahkan dengan Utsman bin Affan oleh ayahandanya yakni, Rasulullah Saw. Ia dan suaminya termasuk ummat yang ikut hijrah ke negeri Habasyah. Setelah mendengar bahwa Mekah telah aman, Utsman membawa keluarganya kembali ke kota tersebut.
Kemudian, ketika Allah memerintahkan ummat Islam hijrah ke Madinah, maka Ruqayyah pun hijrah ke Madinah bersama suaminya. Selama menikah, mereka dikarunia satu orang putra yang diberi nama Abdullah bin Utsman bin Affan.
Ruqayyah jatuh sakit saat perang Badar berlangsung, pada tahun ke-2 Hijriah. Rasulullah memerintahkan Ustman bin Affan untuk tetap tinggal di Madinah demi merawat istrinya. Hingga akhirnya sang istri pergi menghadap Sang Pencipta.
Sepeninggal Ruqayyah, Umar bin Khathab menawari Utsman bin Affan untuk menikah dengan putrinya yang bernama Hafsah, yang menjadi janda karena suaminya syahid di perang Badar, namun tawaran tersebut ditolak.
Rasulullah lantas menikahkan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum. Mereka menikah pada bulan Rabiul Awal, tahun ke-3 Hijriah. Keduanya hidup bersama tanpa dikaruniai anak hingga Ummu Kultsum meninggal dunia, pada bulan Sya’ban tahun ke-9 Hijriah.
Dan, dikarenakan berturut-turut menikahi putri Rasulullah, Utsman bin Affan mendapat julukan Dzun Nurrain atau pemilik dua cahaya.
Memang bak pinang dibelah dua, jalan hidupnya juga hampir serupa. Mereka dilahirkan oleh ibu yang sama, saat kecil tidur di atas tikar yang sama, masuk Islam di hari yang sama, saat telah mencapai usia menikah mereka pernah memiliki mertua yang sama, lalu setelah diceraikan menikah kembali dengan orang yang sama. Sungguh luar biasa takdir yang Allah tetapkan bagi keduanya.
Selesai.
Salam sayang
quu_anfusikum
Referensi :
The Great Prophet Muhammad, Meneladani Manusia Pilihan Allah, Pustaka Lebah, 2019.