Puisi oleh : Zeina Azzam
Tulis namaku di kakiku, Ma.
Gunakan tinta hitam yang tak akan luntur jika terkena air. Yang tak akan pernah meleleh jika terkena panas.
Tulis namaku di kakiku, Ma. Tulislah dengan garis yang tebal dan jelas. Beri hiasan yang unik. Agar aku merasa tenang saat melihat tulisan tanganmu menjelang tidur.
Tulis namaku di kakiku, Ma, juga di kaki saudara-saudariku. Dengan cara ini, kami akan saling memiliki. Dengan cara ini, kami akan dikenali sebagai anak-anakmu.
Tulislah namaku di kakiku, Ma, dan tulislah namamu dan nama ayahku di kakimu juga. Agar kita dapat diingat sebagai sebuah keluarga.
Tulis namaku di kakiku, Ma. Jangan tulis angka seperti ketika aku dilahirkan, atau seperti nomor pada rumah kita. Aku tidak ingin dunia hanya menambahkanku ke daftar angka-angka, aku punya nama, dan aku bukan hanya sebuah angka.
Tulislah namaku di kakiku, Ma. Saat bom dijatuhkan ke rumah kita, ketika dinding menghimpit tengkorak dan tulang-tulang kita, kaki-kaki kita akan menceritakan kisah kita.
Bahwa kita, tak pernah punya tempat untuk berlari (untuk melindungi diri).